Sehari dalam Kehidupan Mahasiswa Kedokteran di Dhaka Medical College
Menjadi mahasiswa kedokteran adalah sebuah komitmen besar, dan di Dhaka Medical College (DMC) — salah satu institusi medis paling bergengsi di Bangladesh — tantangan itu terasa lebih nyata. Setiap harinya dipenuhi oleh rutinitas yang padat, tekanan akademik tinggi, dan semangat belajar yang tak pernah padam. Inilah sekilas gambaran kehidupan sehari-hari seorang mahasiswa kedokteran di kampus ini.
Pagi: Awal yang Padat
Hari biasanya dimulai sekitar pukul 5.30 pagi. Meskipun matahari baru saja terbit, mahasiswa kedokteran DMC https://amcj-bd.org/ sudah bersiap untuk menghadapi hari yang panjang. Setelah rutinitas pribadi dan sarapan ringan di asrama atau warung terdekat, mereka menuju kampus untuk kuliah pagi yang biasanya dimulai pukul 7.30 atau 8.00.
Kuliah teori meliputi berbagai mata kuliah seperti anatomi, fisiologi, biokimia, patologi, farmakologi, hingga ilmu penyakit dalam. Ruang kelas penuh dengan suasana serius. Para dosen, yang merupakan dokter-dokter senior, menyampaikan materi dengan pendekatan yang langsung dan menantang, menuntut mahasiswa untuk aktif berpikir dan bertanya.
Menjelang Siang: Praktikum dan Kegiatan Klinik
Setelah kuliah teori, mahasiswa melanjutkan ke sesi praktikum di laboratorium. Praktikum anatomi biasanya melibatkan pembelajaran langsung melalui diseksi kadaver, sementara fisiologi dan biokimia dilakukan dengan eksperimen dan pengamatan hasil uji laboratorium.
Untuk mahasiswa tahun klinik (umumnya setelah tahun kedua), hari mereka semakin intens karena dimulai dengan kegiatan di rumah sakit. Mereka mengikuti ward round bersama dokter pembimbing, memeriksa pasien, mencatat riwayat penyakit, dan mempelajari kasus nyata di bangsal. Inilah bagian yang membuat ilmu kedokteran terasa hidup dan menantang.
Siang Hari: Istirahat Singkat dan Belajar Mandiri
Sekitar pukul 13.00–14.00, mahasiswa mendapatkan waktu istirahat. Mereka makan siang di kantin kampus atau rumah makan terdekat, lalu kadang-kadang kembali ke asrama untuk shalat, tidur singkat, atau sekadar melepas lelah. Namun, bagi banyak mahasiswa, waktu ini juga digunakan untuk belajar mandiri, membaca textbook seperti Gray’s Anatomy atau Robbins Pathologic Basis of Disease, atau meninjau catatan kuliah.
Sore: Bedside Teaching dan Kegiatan Organisasi
Di sore hari, mahasiswa klinik kembali ke rumah sakit untuk sesi bedside teaching, yakni pembelajaran langsung di samping tempat tidur pasien. Di sinilah mereka belajar cara berkomunikasi dengan pasien, memeriksa fisik, dan menerapkan teori menjadi praktik nyata.
Bagi sebagian mahasiswa, sore juga diisi dengan kegiatan organisasi, diskusi kelompok belajar, atau kegiatan sosial mahasiswa seperti program donor darah, kampanye kesehatan, dan penyuluhan masyarakat yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa.
Malam: Belajar dan Merenung
Menjelang malam, sekitar pukul 19.00–20.00, setelah makan malam dan sedikit waktu bersantai, mahasiswa kembali tenggelam dalam buku dan persiapan ujian. Tekanan untuk menguasai materi yang luas membuat banyak dari mereka belajar hingga larut malam. Suasana di asrama menjadi tenang, hanya terdengar suara kipas angin dan lembaran buku yang dibolak-balik.
Bagi mahasiswa kedokteran DMC, malam hari juga menjadi waktu untuk merenung. Di tengah kelelahan, muncul semangat baru: cita-cita menjadi dokter, merawat pasien, dan mengabdi pada kemanusiaan.
Kesimpulan
Kehidupan mahasiswa kedokteran di Dhaka Medical College bukan hanya tentang belajar keras, tetapi juga pembentukan karakter, ketahanan mental, dan empati. Setiap hari membawa tantangan baru, tetapi juga pelajaran berharga yang tak bisa didapat dari buku semata. Meski melelahkan, kehidupan ini penuh makna — karena mereka tahu, di ujung perjalanan ini, ada kehidupan yang akan mereka selamatkan.